Pemupukan Tanaman

Pemupukan Tanaman
1.  Kebutuhan tanaman akan unsur-unsur mineral
Untuk mengetahui peranan pupuk yang beraneka ragam bagi kehidupan tanaman, digunakan berbagai macam unsur dengan jumlah yang berbeda-beda menurut kebutuhan tanaman.
Sebaliknya kebutuhan tanaman akan makanan dapat diperhatikan sepanjang kehidupannya.
  1. Kebutuhan rata-rata: biasanya dinyatakan dengan angka-angka, mengenai kebutuhan pupuk berdasarkan apa yang dihisap oleh tanaman dari tanah.  Namun pemakaian yang konkret masih tergantung dari berbagai macam faktor yang lain, seperti:
-   Jenis/varietas tanaman yang ditanam
-   Kesuburan tanah; pada tanah yang subur, persediaan unsur di dalam tanah akan lebih mencukupi, walaupun tingkat kekayaannya tidak sama, dan kemungkinan ada salah satu unsur yang diberi lebih banyak dan sebaliknya.
-   Keadaan cuaca; dalam hal ini harus memperhatikan situasi, tetapi angka-angka penghisapan berguna pula.
  1. Lingkaran penghisapan unsur
Tanaman harus mampu menghisap zat makanan yang pada waktu itu sangat dibutuhkan.  Karena dalam hal ini, pada suatu ketika, pasti akan terjadi masa-masa kritis.  Sudah barang tentu pada masa pertumbuhan vegetatif tanaman sangat membutuhkan N.  Sedang P dibutuhkan pada pembungan dan pada masa pembuahan dan lain sebagainya.
Maka pada waktu masa kritis ini, perlu diadakan pemupukan sesuai dengan kebutuhannya, jika tidak mendapat pemupukan yang cukup, tanaman akan menderita dan kemungkinan besar banyak yang mati
  1. Pemupukan jangan over dosis
Pemupukan yang terlalu banyak atau berlebihan tidak akan menguntungkan.  Hal ini tidak hanya berlaku bagi tanaman saja, manusia atau ternakpun, bila terlalu banyak makan, akan mendatangkan penyakit yang akibatnya kurang menguntungkan.

2.  Kalkulasi pemupukan
Kalkulasi pemupukan berarti mengetahui perhitungan berapa banyaknya pupuk yang dibutuhkan untuk suatu kultur dalam lingkungan tertentu.  Hal ini perli mengingat:
  1. Dasar-dasar kalkulasi:
Pemupukan harus menjamin bahwa tanaman bisa hidup secara normal, dengan mengingat tersedianya zat makanan yang terdapat di dalam tanah, dengan perhitungan sbb:

Jumlah pupuk
Yang dipakai
=
Kebutuhan
Tanaman
+
Jumlah pupuk
Yang hilang
-
Zat makanan Yang tersedia di dalam tanah

Pupuk yang hilang disebabkan:
o   Karena pencucian tanah: Hal ini banyak terjadi terhadap N, kurang terhadap K dan sedikit sekali terhadap P.  Terutama pada tanah ringan yang berdaya ikat sedikit dan daerah-daerah yang banyak hujannya.
o   Karena kemunduran tanah: untuk K pada tanah berliat, untuk P pada tanah yang kaya akan kapur.
o   Karena persaingan tanah dan tanaman; bila suatu unsur telah sangat berkurang, maka unsur tersebut diikat kuat-kuat oleh tanah, sehingga unsur-unsur ini sangat sulit dihisap oleh akar tanaman.  Maka didalam praktek kita harus memberi puupuk dasar dan pupuk tambahan menurut kebutuhan.

Jumlah zat makanan yang tersedia di dalam tanah.
Hal ini dapat berbentuk:
Karena mineralisasi bahan organis, terutama N yang akibatnya ada dua macam:
*     Hasil jangka pendek : akan menjadi positif bila perbandingan C : N menjadi rendah (kurang dari 15).  Bila perbandingan C : N menjadi sedang, maka hasil jangka pendek tak ada (jika banyak dipakai pupuk hijau yang kasar).  Sebaliknya bila perbandingan C : N tinggi, maka hasilnya negatif.
*     Hasil jangka panjang : ini adalah mineralisasi humus stabil yang dihasilkn oleh pembusukan bahan organis.  Hal ini akan sangat tergantung dari kekayaan akan bahan organis dalam tanah itu sendiri.  Oleh karena itu akan jauh lebih mantap karena melarutnya bentuk-bentuk cadangan di dalam tanah.  Karena pengaruh kesuburan tanah akan humus, maka akibat pemupukan baru akan dapat dirasakan pada panenan tahun berikutnya.
Umpamanya: hasil panen tahun berikutnya akan lebih baik dari[ada tahun yang lalu.

  1. Prinsip-prinsip dasar sebagai pegangan dalam kalkulasi pemupukan
Untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang berat, ada dua prinsip dasar yang tidak dapat dikesampingkan.  Hal ini dikenal apa yang disebut:
*     Hukum minimum
*     Hukum penambahan hasil yang semakin berkurang

Produksi suatu tanaman banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain;
*     Zat makanan pokok, dalam hal ini adalah N, P dan K
*     Iklim, dalam hal ini meliputi cahaya, temperatur, air hujan dan kelembaban

        Maka oleh Y.v. Liebig diketemukan suatu hukum yang disebut hukum minimum.  Hukum tersebut menyatakan; Tumbuhnya tanaman tergantung dari faktor-faktor tumbuh yang berada dalam minimum.  Artinya hasil panen ditentukan oleh unsur-unsur yang persediaannya paling kecil, bila dibanding dengan faktor-faktor yang lain.  Jika salah satu diantaranya terdapat kurang, maka produksi akan berkurang pula.
        Von Liebig menguraikan hukum tersebut berdasarkan bagian-bagian abu yang dapat diganti dengan pemupukan.  Untuk jelasnya dia melukiskan dengan suatu mata rantai yang mengagantung,  daya tahannya merupakan produksinya, dan mata rantai merupakan faktor tubuh.
Daya tahan P tergantung dari mata rantai D.  Jadi produksi tergantung dari faktor tumbuh zat lemas.  Untuk meningkatkan produksi maka zat lemaslah yang harus ditambah.  Kelemahan hukum ini ialah; selain faktor tumbuh yang dapat diatasi dengan jalan pemupukan, ada pula faktor tumbuh yang sulit dikuasai, misalnya keadaan iklim.
Selanjutnya v. Liebig berpedapat: bila faktor minimum ditambah sekian kali, maka hasilnya akan bertambah sekian kali pula.  Umpamanya faktor minimum N, untuk membayar biaya 1 kg N dan mendapat laba, maka hasil panen harus 6 kg per 1 kg N yang dipakai.  Pada biaya titik tertentu, hasil hanya naik 5 kg sehingga kita hanya bekerja untuk menutup biaya pupuk dan tak ada laba.
Jadi penambahan itu tetap ada, hanya kalau dibanding dengan penambahan pupuknya tidak sama, selalu menurun.   Hal inilah yang disebut penambahan hasil semakin berkurang, hukumnya disebut; Hukum penambahan hasil yang semakin berkurang, atau Law of the diminishing return. Artinya bahwa memupuk itu ada batas maksimalnya. Sebab hasil yang tinggi tidaklah selalu menguntungkan.
Oleh karena itu hasil ekonomis yang optimal tergantung dari;
*     Reaksi varietas tertentu terhadap pemupukan (hight responsive atau low responsive)
*     Keadaan iklim; bila iklim menguntungkan maka pupuk bisa dikurangi; sebaliknya bila cuaca tidak baik, tanaman lebih banyak membutuhkan pupuk agar tetap produktif.
*     Harga jual panen; bila harga baik, petani bisa memperoleh uang yang cukup yang berarti dapat menutup harga pupuk; sedang bila harga panenan turun, harga pupuk akan menjadi lebih mahal, karena tak akan terbeli oleh petani.

c.  Kalkulasi di dalam praktek
Kita harus membedakan antara pupuk PK dan N,  pemupukan K ditentukan oleh hasil analisis tanah dan resiko pemupukan.  Oleh karena itu bisa ditentukan:
Pupuk tambahan: untuk memperbaiki kesalahan yang pada umumnya berkisar antara 20 – 1000% dari pupuk pemeliharaan, maka pupuk pemeliharaan harus sesuai dengan tanaman yang dipelihara.

Sedang pupuk N lain persoalannya, karena N tak dapat dicadangkan di dalam tanah dalam bentuk mineral, maka kebutuhan tergantung dari tanaman semata-mata.  Maka dalam hal ini perlu banyak pengalaman.

3.   Pupuk yang dipergunakan
Untuk dapat dipakai beberapa kriteria :
*     Pupuk yang mengandung N : Merupakan unsur utama pendorong pertumbuhan tanaman. Didalam tubuh tanaman N dibutuhkan untuk pertumbuhan vegetatif yaitu memperbanyak pertumbuhan akar, batang dan daun. Kekurangan unsur N menyebabkan ukuran sel menjadi pendek, kecil, dinding sel bertambah, pertumbuhan tanaman terhambat dan terjadi klorosis (daun pucat akibat kekurangan zat hijau daun).

Pupuk ini melepaskan N pada waktu dibutuhkan oleh tanaman. Hal ini dapat dipengaruhi dengan dua jalan. Dengan waktu pemupukan yang tepat dan dengan pilihan bentuk N yang sesuai. Bentuk amoniak selalu memnuhi syarat. Bentuk amoniak nitrat diperunkan menjaleng musim penghujan dan bentuk nitrat dipergunkan menjang musin kemarau.
*     Pupuk yang mengandung Phospor (P) : Merupakan bahan baku dan pembentukan karbohidrat ataupun cadangan makanan bagi tanaman. Unsur P sangat dibutuhkan bagi tanaman yang mau berbunga atau tanaman nuda yang sedang giat melakukan pertumbuhan. Kekurangan unsur P menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat, warna daun menjadi pucat, kadang kala pembentukan buah lambat. Jenis tanah sangat menetukan kriteria ini. Pada tanh masam semua bentiuk P dapat dipakai, sedang pada tanah yang berkapur hanya bentuk-bentuk yang mencair yang dapat dipakai.
*     Pupuk yang mengandung Kalium : Yang bertugas mempelancar metabolisme tubuh, memperbesar daya serat makanan dan memperkuat jarngan tanaman sehingga bunga tidak gampang rontok. Kelebihan unsur K mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis dan respirasi (pernapasan), daun menguning, bercak – bercak pada helai daun, pertumbuhan terhambat. Kekurangan unsur K menyebabkan hasil menurun. Bila tanaman tidak tahan terhadap chloor maka pakailah kalium sulfat. Sedang pada tanaman tahan chloor, menggunakan pupuk yang mengandung Cl akan menjadi ekonomis.
*     Pupuk majemuk dan pupuk tunggal : secara internasional pemakaian pupuk majemuk pada perusahan-perusahan besar selalu meningkat, sedang pada perusahaan kecil, lebih menyukai pupuk tunggal. Hal ini disebabkan karena penggunaan pupuk tunggal lebih murah dari sudat pandang pekerjaan dan hasil persatuan luas akan lebih tinggi.
   
    Harus juga memperhatikan sifat-sifat pupuk :
*     Pupuk yang bekerja cepat
Pupuk ini sebaiknya diberkan sesudah tanam dan sesudah tumbuh. Pemberiannya sedikit demi sedikit atau 2 sampai 3 kali pemupukan. Hal ini disebabkan pupuk ini mudah larut dan mudah dihanyutkan air. Jadi diberikan sebelum tanam, lebih-lebih kalau diberikan sekaligus akan banyak unsur-unsur yang hilang. Contoh pupuknya : ASN, ZA, NH4Cl.
*     Pupuk yang bekerja sedang
    Pupuk ini sebaiknya diberkan sesudah tanam, asal tidak diberiakn terlalu jauh sebelum tanam ayau terlalu dekat dengan musin berhentinya aktivitas tanaman. Dan harus juga memperhatikan, pupuk ynag menganfdung ion-ion yang mudah diikat oleh butir-butir tanah, sepeti : NH4, K, PO4 harus diberikan pad alaipsan perakaran.
   
    Pupuk yang mengandung NH4 harus diberikan dalam tanah. Jika tidak, oleh bakteri tanah yang menyukai NH4 diubah menjadi N2 yang meninggalkan tanah dan tak terisadia bagi tanaman. Bila tidak dibenamkan, amoniumnya berubah nemndaji gasa aminia (NH3) yang dapat menibnggalkan tanah pula. Misalnya : urea dan SS.
*     Pupuk yang berkerja lambat
Pupuk ini berkerja l;ambat bagi taaman semusin atau tamnama tahnan yang berumur muda. Sebaiaknya diberikan sebelum penanaman atau pupuk persedian yang diebrikan sekaligus. Hal ini dikarenakan pupuk ini daya larut dan tersedianya bagi tanaman cukup lama. Bila diberikan sesudah tanam, unusr-unsur yang terkdanuang baru tersedia dan dapat dihisap oleh tanaman sesudah tidak aktif lagi bagi tanaman semusim. Tanaman thunan tidak begitu negatif pengaruhnya. Pupuk yang termasuk lambat adalah : ES, DS, FMP.
*     Pada umumnya dapat dibedakan 3 kategori :
1)   Konsentrasi rendah (15-25% dari kadar zat makanan seluruhnya), misalnya : 3 – 6 - 9 ; 4 – 15 -0
2)   Konsentrasi sedang (25-409 dari kadar zat makanan seluruhnya), misalnya : 16 – 20 - 0 ; 10 – 10 - 10
3)   Konsentrasi tinggi  (lebih dari 60% dari kadar zat makanan seluruhnya), misalnya : 18 - 46 - 0 ; 15 – 15 - 15

4.   Waktu pemupukan
    Waktu pemupkan sangat tergantung dari kecepatan tanaman menghisap unsur-unsur yang dibutuhkan dan sifat-sifat unsur ini dalam tanah. Seprti pupuk yang sukar larut di dalam tanah atau pupuk yang bekrja lambat, seperit pupuk yang menganding P dan K. Umumnya diberikan sebelum penamanan.
   
    Bagi tanaman semusim dan tahunan yang akan dipindahkan, beberapa bagi tanaman thunan pupuk-pupuk dapat ditambahkan kemudian sebagai pupuk persedian. Bagi pupuk yang bekerja cepat dan mudah larut, sepeti : pupuk ynag mengandung N sebaiknya diberikan setelah tanaman tumbuh aktif. Pada umumnya memupuk juga harus mengingat keadaan iklimnya. Maka memupuk yang baik dalah :
*      Diusahakan pemupukan dilakukan pada waktu air tanah dalam keadaan jumlah yang cukup
*      Tanah tidak dalam keadaam kering
*      Air tidak mengalir
   
    Hal itu untuk tanaman semusim. Untuk tanaman tahunan dapat dikatakan waktunya sudah dapat dipastikan ialah pada waktu awal musim penghujan dan akhir musim penghujan. Atau pada permulaan musim kemarau dan pada akhir musim kemarau. Pada umunya pemupukan diberikan 2 kali dalam satu tahun, sedang untuk tanaman semusim, waktu yang paling teapat untuk pemupukan adalah hari-hari terang.
   
    Waktu – waktu yang dihindari dalam pemupukan adalah ;
*     Jangan melakukan pemupukan pada waktu tanah sedang dalam keadaan kering atau jangan memupuk pada musim kemarau pada tanaman tahunan. Begitu juga pada tanaman semusim di tegal/ladang, bila beberapa hari tidak turun hujan. Pemupukan akan sia-sia belaka, karena pupuk tidak dapat dihisap oleh tanaman, ada bahayanya juga, akar tanaman akan terbakar (plasmolisis)
*     Pada waktu musim penghujan yang lebat, juga jangan sampai melakukan pemupukan, lebih-lebih bila air sedang mengalir dengan derasnya. Hal ini dapat menyebabkan pupuk akan larut dlam air sebelum dihisap oleh tanaman. Oleh karena itu pemupukan di sawah, baru boleh dilakukan, setelah keadaan airnya nyemek-nyemek dan tidak ada aliran air.

5.  Realisasi pemupukan
Hal ini sangat penitng, pemupukan harus kita jalankan secara kontinyu. Sebab kalau tidak kontinyu produksi akan turun. Maka dari itu, hal – hal yang harus diperhatikan adalah :
*     Pembelian dan pergudangan
Ekonomis : bila dibeli cukup awal, maka harga beli dan angkutan akan lebih murah. Karena belum ada saingannya. Berbeda kalau dibeli pada waktu banyak-banyaknya orang memupuk, harga akan menjadi mahal. Karean semuanya sedang membutuhkan.
Teknis : sebelum pembelian pupuk, pergudangan harus sudah dipersiapkan dan sebaiknya dibuat pada tempat dekat penanaman. Bila pupuk telah sampai di gudang, sewaktu-waktu akan menggunkan akan lebih mudah.
*     Cara-cara memupuk
Agar memupuk dapat berhasil dengan  baik, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah :
*      Jenis tanaman
*      Tanahnya
*      Jenis pupuknya
Selaian itu juga harus memperhatikan :
*      Letak pupuk : dalam/dangkalnya
*      Dekat atau jauhnya dari tanaman
                    Dalam atau dangkalnya pemupukan : pemupukan harus diletakan sedemikina rupa sehingga pupuk itu tertutup oleh tanah, agar tidak larut atau menguap. Hal ini sangat penting untuk tanah ladang atau tanah tegal yang disebut pertanian kering. Untuk tanaman yang berakar dalam agar pupuk mudah diikat oleh butir-butir tanah, misalnya ZA dan Urea, sebaiknya ditanam sedalam 5-10 cm.
                   
                    Dekat atau jauhnya pemupukan : pupuk yang tidak mudah larut dan yang mudah diikat oleh butir-butir tanah disebarkan serata mungkin pada daerah perakaran tanaman. Lebih – lebih pupuk ynag berkadar tinggi. Sedang pupuk yang sudah larut dan tidak terikat oleh butir – butir tanah tidak begitu penting, yang penting asal dosisnya cocok.


*     Beutuk pupuk yang dipergunakan
Pupuk yang padat : walaupun sekarang sudah banyka pupuk yang berbrntuk larutan dan gas, namun sebagian besar masih merupakan pupuk padat yang berbentuk butiran atauapun bentuk serbuk. Bentuk butiran lebih banyak dipergunakan, karean lebih mudah disebar daripada yang berbentuk serbuk. Penyebaran harus teratur dan kontinyu, maka dalam penyebaran menggunakan mesin harus bersifat :
*      Harus dapat menyebar semua pupuk bentuk padat
*      Harus dapat disetel untuk pupuk satu kuintal sampai satu ton per Ha
*      Setelah harus dapat dipasang tepat, cepat dan tetap
*      Pemeliharaan mudah dan hasil kerja tinggi, penyebaran harus dapat merata

Pupuk yang bebertuk larutan : hal ini ada tiga cara, yaitu :
*      Mirip dengan penyemprotan obat-obatan pertanian
*      Dibenamkan
*      Lewat irigasi

Bentuk larutan ini banyak juga dipakai karena cara kerja lebih mudah dan lebih ceapt, hanya saja bentuk gas di Indonesia belum dipergunakan.

6.   Rencana pemupukan
Agar supaya pemupukan menjadi rasional dan tidak sembarangan, maka perlu adanya rencana. Sehingga untuk setiap petak dapat jelas kebutuhannya, misalnya : berapa banyaknya kebutuhan pupuk, pupuk dalam bentuk apa yang dibutuhkan dan kapan waktu pemupukan serta bagaimana cara penyebarannya. Rencana ini hendaknya dicatat pada papan tulis seperti pada tabel. Teks contoh rencana pemupukan.

Adapun gunanya rencana ini adalah :
*     Untuk jangka pendek, dapat menghitung dengan mudah, berapa banyaknya pupuk yang dibutuhkan
*     Untuk jangka panjang, selama beberapa tahun dapat diketahui, pupuk dan bentuk mana yang menghasilkan panenan paling bagus. Dengan banyak membandingkan pupuk yang kita butuhkan dan bentuk apa yang harus kita butuhkan agar dapat memperoleh hasil panen yang optimal.


Tabel teks contoh rencana pemupukan
kutur
petak
luas
Pupuk/Ha
Jmh per petak
Ket
N
P2O5
K2O
N
P2O5
K2O
A. Menjelang musim penghujan
B. Menjelang musim penghujan
Gandum
A
3
130
100
100
390
300
300
Super 25% = 1200 kg
KCL 60 % = 500 KG
Larutan 36 kg per 100 lt = 100 P          



Mengidentifikasi Pupuk
Untuk merangsang pertumbuhan tanaman sayuran buah dan  mampu menghasilkan produksi yang tinggi, maka kebutuhan untuk menunjang pertumbuhannya dibutuhkan unsur hara yang banyak.  Unsur hara tersebut bisa didapatkan dari pupuk.  Pupuk berperan penting dalam membantu proses perkembangan tanaman.  Oleh karena itu pemupukan tanaman  sayuran buahharus dilakukan, agar dapat membantu masa pertumbuhannya. Ada dua macam pupuk yang biasa digunakan untuk tanaman sayuran dan juga tanaman lainnya yaitu; pupuk organik dan pupuk an-organik

Menghitung Kebutuhan Pupuk
Kebutuhan pupuk yang dibutuhkan tanaman sebaiknya melihat dari tingkat pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Jumlah total kebutuhan akan pupuk secara total untuk tanaman sayuran buah dalam luasan 1 ha adalah, TSP 300 kg, ZA 350 kg, Urea 450 kg, dan KCl 700 kg.  Kebutuhan pupuk secara keseluruhan 1900 kg/ha, apabila jumlah tanaman dalam 1 ha terdapat 12.000 tanaman, maka untuk kebutuhan pupuknya adalah TSP 0.025 kg/tanaman, ZA 0.0291 kg/tanaman, Urea 0.0375 kg/tanaman, dan KCl 0.0583 kg/tanaman.

Menentukan Metoda Pemupukan
Pemberian pupuk dilakukan dua kali dengan waktu yang berbeda.  Pupuk TSP diberikan sekaligus pada waktu pemupukan dasar, dengan cara memasukan ke lubang tanam.  Sedangkan KCL diberikan pada pemupukan dasar sebanyak 20 % dari seluruh kebutuhan KCl.  Sedangkan untuk pemupukan yang lainnya diberikan pada saat penyiangan atau pembumbunan. Untuk tambahan bisa juga diberikan pupuk daun seperti Gandasil D, dan pupuk untuk perangsang buah bisa diberikan pupuk buah seperti Gandasil B.  Kebutuhan pupuk dan pemberian pupuk dapat dilihat pada table 1.

Memupuk Tanaman Sayuran
Pemberian pupuk untuk tanaman sayuran buahdiberikan 5 kali  , pemberiannya dilakukan bersamaan dengan pembumbunan atau penyiangan, dengan tujuan selain menghemat tenaga juga untuk mengurangi penguapan pupuk tersebut, karena pupuk yang diberikan ditimbun sewaktu pembumbunan.  Tetapi, untuk pemupukan ke 3,4, dan 5 dilakukan sesuai dengan keadaan tanaman.  Pemupukan tersebut bisa dilakukan dengan cara membuat lubang tanam untuk pupuk, dan dengan cara dilingkari.

Sedangkan pupuk daun atau pupuk buah dapat dilakukan pada waktu pengendalian hama dan penyakit. 

Komentar

  1. AYO SUKSESKAN !
    ASIAN GAMES 2018 Sudah Di Depan Mata <3
    Bersiap-Siap dan Sambutlah Kemeriahan Pesta Olahraga Asia ini Bersama Kami, AGENS128 !!!
    Dan Pastinya Dapatkan Berbagai Bonus KEMERDEKAAN & ASIANGAMES dari AGENS128
    (BBM): AGENS128
    WhatsApp : 087789221725
    LINE: AGENS1288
    KEEP THE DREAM ALIVE !!!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer