Pembiakan Tanaman Secara Moderen (Kultur Jaringan)
Kultur Jaringan terdiri dari dua kata
yaitu kultur artinya budidaya, dan jaringan adalah sekelompok sel yang
mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Maka, kultur jaringan berarti
membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat
seperti induknya. Pelaksanaan teknik kultur jaringan ini berdasarkan teori sel
seperti yang ditemukan oleh Scheiden dan Schwann, yaitu bahwa sel
mempunyai kemampun atonom, bahkan mempunyai kemampuan totipotensi. Totipotensi
adalah kemampuan setiap sel, dari mana saja sel tersebut diambil, apabila
diletakan dalam lingkungan yang sesuai akan dapat tumbuh menjadi tanaman yang
sempurna. Aplikasi kultur jaringan pada awalnya ialah untuk propagasi tanaman,
selanjutnya penggunaan kultur jaringan lebih berkembang lagi yaitu untuk
menghasilkan tanaman yang bebas penyakit, koleksi plasma nutfah, memperbaiki
sifat genetika tanaman, produksi dan ekstaksi zat-zat kimia yang bermanfaat
dari sel – sel yang dikulturkan. (George dan Sherrington, 1984). Banyak
keuntungan yang bisa didapat dari hasil pembiakan secara vegetatif yaitu dapat
dipertahankan sifat genetis sehingga dapat menghasilkan tanaman yang sama
dengan induknya (Astuti dan Soeryowinoto, 1981).
Kultur jaringan adalah suatu metode
penanaman, sel, jaringan, dan organ pada media buatan dalam kondisi aseptik
sehingga dapat beregenerasi menjadi tanaman lengkap. Salah satu aplikasi kultur
jaringan yang telah dikenal secara meluas dan telah banyak diusahakan untuk
tujuan komersial adalah perbanyakan tanaman. Kultur jaringan akan lebih besar
persentase keberhasilanya bila mengunakan jaringan meristem.
Jaringan meristem adalah jaringan muda,
yaitu jaringan yang terdiri dari sel-sel yang selalu membelah, dindingnya
tipis, belum mempunyai penebalan
dari zat pektin, plasmanya penuh dan vakuolanya kecil-kecil. Kebanyakan orang
mengunakan jaringan ini untuk tissue culture. sebab, jaringan meristem
keadaanya selalu membelah, sehingga diperkirakan mempunyai zat yang mengatur
pembelahan. Kultur Jaringan atau biakan jaringan sering disebut kultur in-vitro
yakni teknik pemeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara buatan
yang dilakukan di luar individu yang bersangkutan. In-vitro berasal dari
bahasa Latin yang artinya "di dalam kaca". Jadi Kultur in- vitro dapat
diartikan sebagai bagian jaringan yang dibiakkan di dalam tabung inkubasi atau
cawan petri dari kaca atau material tembus pandang lainnya. Secara teoritis
teknik kultur jaringan dapat dilakukan untuk semua jaringan, baik dari
tumbuhan, hewan, bahkan juga manusia, karena berdasarkan teori Totipotensi Sel
(Total Genetic Potential), bahwa setiap sel memiliki potensi genetik
seperti zigot yaitu mampu memperbanyak diri dan berdiferensiasi menjadi tanaman
lengkap.
Sel dari suatu
organisme multiseluler di mana pun letaknya, sebenarnya sama dengan sel zigot
karena berasal dari satu sel tersebut, setiap sel berasal dari satu sel.
Bibit yang dihasilkan
dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai
sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar
sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit
dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih
terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan
konvensional.
Hasil Kultur Jaringan : Tanaman Anggrek Dok: Diklat Kutur Jaringan Vedca cianjur (Noorvytawati, SP) |
Manfaat Kultur Jaringan
Manfaat Kultur Jaringan
Manfaat utama dari
perbanyakan tanaman secara kultur jaringan adalah untuk mendapatkan tanaman
baru dalam jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat serta mempunyai sifat
fisiologis dan morfologi sama dengan tanaman induknya. Dari teknik kultur
jaringan ini diharapkan memperoleh
tanaman baru yang bersifat unggul. Teknik kultur jaringan sangat bermanfaat
bagi dunia ilmu pengetahuan, terutama di bidang fisiologi tanaman dan untuk
pengembangan bioteknologi. Melalui kultur jaringan ternyata juga berpengaruh
terhadap devisa negara. Misalnya, terlaksananya ekspor tanaman ke negara lain,
maka akan menaikkan devisa negara di sektor pertanian.
Multiplikasi Krisan. Dok: Diklat Kutur Jaringan Vedca Cianjur (Noorvytawati, SP) |
Sub Kultur Krisan. Dok: Diklat Kultur Jaringan Vedca Cianjur (Noorvytawati, SP) |
Keuntungan Kultur
Jaringan
1)
Pengadaan bibit tidak tergantung musim
2)
Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif lebih
cepat (dari satu mata tunas yang sudah respon dalam 1 tahun dapat dihasilkan
minimal 10.000 planlet/bibit)
3)
Bibit yang dihasilkan seragam
4)
Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ tertentu).
5)
Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah.
6)
Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan deraan
lingkungan lainnya.
7)
Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki.
8) Metabolit sekunder
tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa.
Penambahan arang aktif. Dok: Diklat Kultur Jaringan Vedca Cianjur (Noorvytawati, SP) |
Salam kenal, senang bisa ketemu di komunitas blog, dari Imas Aisyah Vedca Cianjur, kunjungi blog ku yah...Ayo semagat ngembangin blog nya...
BalasHapus