MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT PADA TANAMAN PERKEBUNAN
MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT PADA TANAMAN PERKEBUNAN
Penyakit adalah kondisi yang dialami oleh tanaman karena adanya suatu penyebab penyakit, sehingga tanaman mengalami gangguan fisiologis yang menyebabkan ketidaknormalan dalam proses metabolisme dalam tubuh dan dapat menyebabkan kematian.
Penyebab penyakit dapat digolongkan menjadi dua yaitu PATOGEN dan NON PATOGEN. Patogen adalah organisme hidup yang mempunyai kemampuan menyebabkan terjadinya suatu penyakit. Contoh patogen yaitu jamur, bakteri, virus, mikoplasma dan riketsia. Patogen dapat menimbulkan gangguan fisiologis sehingga proses metabolisme dalam tubuh tanaman berlangsung tidak sempurna. akibatnya berpengaruh terhadap tingkat pencapaian hasil tanaman (nilai ekonomi). Patogen dapat disebut sebagai faktor biotik, sedangkan non patogen disebut faktor abiotik. Penyakit yang disebabkan oleh non patogen atau faktor abiotik, contohnya yaitu kekurangan/defisiensi unsur hara tanaman.
Adanya faktor penyebab penyakit patogenik, biasanya berpengarh negatif terhadap proses fotosintesis dan respirasi sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman terganggu, bahkan menimbulkan kematian. Untuk menghindari kegagalan produksi penyakit maka diperlukan pengetahuan dan keterampilan tentang penyebab penyakit tanaman dan pengendaliannya.
A. Mengidentifikasi Penyakit Tanaman
Mengidentifikasi penyakit merupakan proses untuk memastikan keberadaan suatu penyakit guna pengambilan suatu keputusan pengendalian penyakit. Proses tersebut dilakukan melalui penentuan penyebab penyakit yaitu melalui tanda-tanda yang tampak pada bagian tanaman. Suatu tanaman dapat dikatakan menderita sakit apabila pada tubuhnya terlihat adanya gejala. Gejala penyakit dari tanaman yang satu dengan tanaman yang lainnya tidaklah sama dan pengaruh dari penyakit tersebut terhadap tanaman pun berbeda, dapat berdampak pada pengurangan hasil panen baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
B. Mendiagnosa Gangguan Penyebab Penyakit
Diagnosa gangguan penyakit pada tanaman adalah proses untukmengidentifikasi penyakit melalui gejala dan tanda yang khas, termasuk faktor-faktor lain yang berhubungan dengan proses pembentukan penyakit. Pekerjaan ini memerlukan pengetahuan, ketrampilan, pengalaman, ketelitian dan kesabaran. Diagnosa penyakit dapat dapat dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan, yaitu mengamati kondisi tanaman. Bentuk kerusakan tanaman dapat disebabkan oleh faktor fisiologis atau patologis. Setiap penyebab penyakit memiliki ciri-ciri atau tanda-tanda dan gejala yang spesifik. Karena itu, diperlukan pengetahuan dan keterampilan dalam mengenali ciri-ciri atau tanda-tanda dan gejala yang spesifik.
Tanda-tanda dan gejala suatu penyakit secara umum adalah sebagai berikut :
- GEJALA UMUM (Main Symtoms), apa pun gejala lapangan yang tampak pada tanaman yang sakit itu tak lain daripada proses dan dampak dari gejala utama/pokok yang dialami oleh jaringan tanaman itu, dapat berupa : a). Pertumbuhan tanaman yang luar biasa atau raksasa atau melebihi dari ukuran normal, dapat terjadi dengan proses hiperplasia, b). Pertumbuhan yang lebih kecil daripada normal, dapat terjadi karena proses hipoplasia. Perubahan warna, pada umumnya adalah bagian daun hijau yang berubah menjadi kuning, merah, coklat dan sebagainya. Juga terjadi perubahan pada bagian lain seperti batang, akar, buah, bunga dan sebagainya. Pada daun terkenal dengan klorosis, pada bagian lain dapat pucat, bercak atau pun berubah menjadi kotor dan sebagainya. Matinya jaringan artinya mengering, baik pada daun, ranting dan sebagainya, terkenal dengan NEKROSE yaitu sel-sel jaringannya mati. Layunya tanaman atau bagian dari tanaman, biasanya juga terlihat pada daun, yang terkenal dengan nama WILD. Sebenarnya terdapat juga pada bagian lain, yaitu dengan keropos dan keringnya ranting, tangkai dan sebagainya.
- TANDA-TANDA (Sign), tanda-tanda yang dimaksud adalah terlihat pada tubuh atau bagian tubuh tanaman yang sakit, kelainan-kelainan atau tanda berupa benda-benda atau pun zat yang terdiri dari alat-alat tubuh dan alat pembiakan dari parasit atau potongan penyebabnya, terdapat di permukaan atau tampak dari luar. Misalnya pada jamur terlihat adanya spora seperti Rhizoctonia sp dan Fusarium sp
- Gejala Lapangan (Field Symptoms), yang dimaksud adalah gejala pada tanaman yang tampak di lapangan secara menonjol, sebagai akibat rusak atau tidak normalnya pertumbuhan, maupun pengaruh keracunan serta perangsangan tumbuh akibat zat-zat yang dihasilkan oleh parasit atau patogen tersebut. Contoh dari gejala lapangan yaitu : a). Layu tanaman keseluruhannya akibat pemyakit lanas pada tanaman tembakau oleh parasit Phytophthora parasitica var nicotiane atau dapat pula karena serangan penyakit "layu" oleh parasit pembuluh bakteri yaitu Pseudomonas solanacearum. b). Klorosis (pucatnya daun); artinya keberadaan klorofil sedikit atau tidak terbentuk. Misalnya pada daun tembakau yang terserang penyakit virus mosaik terjadi bintik klorose dan bintik hijau seperti mozaik. c). Nekrosis (matinya jaringan); misal pada daun teh yang terserang jamur. Penyakit cacar teh oleh Exobasidium vexans, pada daun cengkeh diserang penyakit cacar oleh Phyllosticta sp. d). Perforasi (daun berlubang), misalnya daun teh yang sudah lanjut diserang oleh cacar teh. e). Gall (bengkal) atau bintil dan bisul, ialah terjadinya benjolan pada daun misalnya pada daun kayu manis yang disebabkan oleh jamur Aecidium cinnamomi. f). Kanker, ialah terjadinya pekung atau tukak pada kayu atau batang hingga tampak keluar cairan di dalamnya seperti penyakit kanker garis pada kayu manis, tampak pecah dan keluar cairan coklat, yang disebabkan oleh jamur Phytophthora cinnamomi. g). Bercak daun, artinya perubahan daun menjadi coklat, misalnya bintik coklat pada daun coklat yang disebabkan oleh jamur Cylindrocladium quinquiseptatum. h). Busuk basah, ialah berair dan busuknya jaringan. i). Busuk Kering, busuknya jaringan tetapi kering, misalnya busuknya buah menggambir pada kayu manis oleh Fusarium cinnamomi. j). Kerdil atau tumbuh bajang ialah pertumbuhan di bawah normal, tampak kerdil.
Untuk memastikan hasil pengamatan langsung dari lapangan, maka diagnosa penyakit dapat dilakukan di laboratorium. Diagnosa penyakit di laboratorium meruakan aplikasi dari Postulat Koh yaitu sebagai berikut :
- Patogen yang diduga harus selalu berasosiasi pada tanaman yang sakit.
- Patogen tersebut harus dapat diisolasi dan ditumbuhkan sebagai biakan murni
- Biakan murni tersebut jika diinokulasikan ke tanaman sehat, harus menghasilkan gejala dan tanda penyakit yang sama.
- Bila penyebab penyakit direisolasi dari tanaman yang diinokulasi tersebut, akan dihasilkan biakan murni yang sama dengan penyebab yang diisolasi dari tanaman sakit yang didiagnostik.
Untuk keperluan diagnose penyakit secara labortoris diperlukan pengetahuan, keterampilan, ketelitian dan aseptis. Peralatan dan bahan yang diperlukan untuk diagnosa di laboratorium antara lain : mikroskop, autoclave, jarum preparat, kaca preparat, enkas (laminar air flow), lampu bunsen/spirtus, gelas ukur, cawan petri, erlenmeyer, pengaduk, kompor, media agar, senyawa kimia, aquades, dan sebagainya. Prinsip kerjanya yaitu diawali dengan pembuatan media tumbuh penyebab penyakit, sterilisasi media dan peralatan, pembuatan biakan secara murni, penumbuhan biakan, dan pengamatan mikroskopis. Hasil pengamatan dibandingkan data lapangan dan referensi/pustaka. Kemudian dibandingkan antara hasil lapangan dan hasil laboratorium. Bila hasil lapangan dan hasil laboratorium menunjukkan hal yang memperkuat temuan lapangan maka langsung dapat disimpulkan jenis penyakit dan penyebabnya. Sebaliknya, bila hasil lapangan dan hasil temuan laoratorium berbeda maka terus dilakukan kajian.
Komentar
Posting Komentar