Pembiakan Tanaman secara Generatif

Prinsip Pembiakan Tanaman secara Generatif
- Tanaman berkembangbiak dengan 2 cara yaitu secara Generatif melalui penanaman biji (benih) yang   dihasilkan dari penyerbukan antara bunga jantan (serbuk sari) dengan bunga betina (putik), dan secara vegetatif melalui penanaman organ-organ vegetatif tumbuhan.
- Sebagai organ generatif, biji merpakan organ perkembangbiakkan yang terbentuk dalam buah sebagai hasil dari pendewasaan bakal biji yang dibuahi. Tanaman baru hasil perkembangbiakkan generatif akan mewarisi sifat-sifat keda induknya.
- Hukum Mendell menyatakan bahwa hasil perkawinan silang dua individu yang berbedaa akan menurunkan sifat genetika dari kedua induk tanaman tersebut. Perkawinan galur murni jagung merah (MM) dengan galur murni putih (mm) akan menghasilkan jagung merah (MM), jagung merah-putih (Mm) dan jagung putih (mm) dengan perbandingan 1:2:1
Benih-benih tanaman yang sering disebut HIBRIDA adalah merupakan salah satu hasil dari pembiakan generatif. Benih hibrida diperoleh dari hasil penyilangan antara beberapa varietas yang dianggap unggul.
Bunga merupan organ generatif tanaman. Bunga terbagi menjadi dua golongan yaitu bunga lengkap (hermaphrodite atau complete flower) dan bunga tak lengkap (incomplete flower). Pengertian lengkap dan tak lengkap ini dilihat dari adanya bunga jantan dan bunga betina dalam sekuntum bunga.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk membantu penyerbukan. Pada dasarnya bunga terdiri dari beberapa organ, namun hanya dua organ saja yang terlibat dalam pembentukan biji, yaitu benang sari (stamen) dan putik (pistil). Benang sari menghasilkan serbuk sari yang masing-masing membentuk gamet jantan, sedangkan putik akan membentuk bakal biji (ovulum) yang mengandung telur.
Organ reproduksi betina adalah daun  buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat stigma yang menerima serbuk sari (pollen). Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal buah. Adapun bagian-bagian bunga adalah sebagai berikut :
  1. BUAH, merupakan organ pada tmbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Fungsi utama buah yaitu sebagai pemencar biji tumbuhan.
  2. BIJI, (bahasa latin : semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Dari sudut pandang evolusi,biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. Biji mengandung pengertian ganda yaitu sebagai alat pembiakan generatif dikatakan benih dan sebagai hasil produksi misalnya pada sebagian besar tanaman pangan disebut biji.
  3. BENIH, terdiri dari :
  • Embrio : adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Emrio yang sempurna akan terdiri dari epicotil (calon pucuk), hipocotil ( calon akar) dan kotiledon (calon daun).
  • Jaringan penyimpanan cadangan makan : pada biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan yaitu : kotiledon, endosperm, periperm dan gametophyte betina yang haploid
  • Pelindung biji : terdiri dari kulit biji, sisa-sisa nucleus, endosperm, dan kadang-kadang bagian dari buah. Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwarna kecoklatan,, sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis dan serangan cendawan, bakteri dan laian-lain.
Terdapat 2 tipe perkecambahan benih yaitu :
  1. Tipe Epigeal, yaitu munculnya radicle diikuti dengan memanjangnya hipokotil secara keseluruhan dan membawa serta kotiledon dan plumula ke atas permukaan. Contoh pada tanaman kacang merah ( Phaseolus vulgaris
  2. Tipe Hipogeal, yaitu munculnya radicle diikuti dengan memanjangnya plumula, hipokotil tidak memanjang ke atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tetap berada di dalam kulit biji di bawah permukaan tanah. 
Tahapan perkecambahan benih : dimulai dari penyerapan air oleh benih, melunaknya  kulit benih dan hidrasi dari protoplasma. Tahap kedua adalah kegiatan-kegiatan  sel dan enzim-enzim serta naiknya tingkat respirasi benih. Tahap ketiga merupakan tahap dimana terjadi penguraian bahan-bahan seperti karbohidrat, lemak, dan protein menjadi bentuk yang melarut dan ditranslokasikan ke titik tumbuh. Tahap keempat adalah asimilasi dari bahan-bahan yang telah diuraikan tadi di daerah meristematik untuk menghasilkan energi bagi kegiatan pembentukan komponen dan pertumbuhan sel baru. Tahap kelima adalah pertumbuhan dari kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik tumbuh.
Prose-prose yang terjadi pada tumbuhan yang berhubungan dengan pembiakan generatif adalah sebagai berikut :
1) Pembungaan, tahapan pembungaan yaitu :
  • Induksi bunga (evokasi), adalah tahap pertama proses pembungaan, yaitu suatu tahap ketika meristem vegetatif diprogram untuk mulai berubah menjadi meristem reproduktif. Terjadi di dalam sel. Dapat dideteksi secara kimiawi dari peningkatan sintesisasam nukleat dan protein yang dibutuhkan dalam pembelahan dan diferensiasi sel.
  • Inisiasi bunga, adalah tahap ketika perubahan morfologis menjadi bentuk kuncup reproduktif mulai dapat terdeteksi secara makroskopis untuk pertama kalinya. Transisi dari tunas vegetatif menjadi kuncup reproduktif ini dapat dideteksi dari perubahan bentuk maupun ukuran kuncup, serta proses-proses selanjutnya yang mulai membentuk organ-orga reproduktif.
2) Perkembangan kuncup bunga menuju anthesis (bunga mekar), ditandai denga terjadinya diferensiasi bagian-bagian bunga. pada tahap ini terjadi proses megasporogenesis dan mikrosporogenesis untuk penyempurnaan dan pematangan organ-organ reproduksi jantan dan betina.
3) Anthesis, merupakan tahap ketika terjadi pemekaran bunga, biasanya anthesis terjadi bersamaan dengan masaknya organ reproduksi  jantan dan betina, Bunga-bunga bertipe dichogamy mencapai kemasakan organ reproduktif jantan dan betinanya dalam waktu yang tidak bersamaan.
4) Penyerbukan atau polinasi, merupakan transfer serbuk sari/pollen ke kepala putik (stigma). Kejadian ini merupakan awal dari proses reproduksi. Penyerbukan merupakan pengangkutan serbuk sari (pollen) dari kepala sari (anthera) ke putik (pistillum) atau peristiwa jatuhnya serbuk sari (pollen) ke kepala putik (stigma).
Bunga merupakan alat reproduksi yang nantinya akan menghasilkan buah dan biji. Di dalam biji terdapat calon tumbuhannya (lembaga). Terbentuknya  uah dan  iji serta calon tumbuhan  baru tersebut karena adanya penyerbukan dan pembuahan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pollinasi agar dapat berjalan lancar dan optimal, antara lain :
  • Sistem penyilangan (breeding system) dan variasi jenis kelamin yang menentukan perlunya penyerbukan silang.
  • Saat penyebaran serbuk sari, reseptimatis stigma induk bunga, seluruh bunga tanaman/pohon yang dikaitkan dengan aktivitas harian serta musiman vektor penyerbuk.
  • Vektor yang berperan dalam penyerbukan.
  • Pengaruh cuaca terhadap sinkronisasi pembungaan, penyebaran serbuk sari, serta aktivitas vektor.
Metode Penyerbukan, dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
  1. Penyerbukan di alam (kleistogami), dapat terjadi apabila putik diserbki oleh serbuk sari dari bunga yang sama. Sering dikenal dengan istilah Autogamie. Kleistogami disebabkan oleh : a). Putik dan serbuk sari masak sebelum terjadinya anthesis ( bunga mekar), b). konstruksi bunga menghalangi terjadinya penyerbukan silang (dari luar), misalnya pada bunga dengan kelopak besar dan menutup.
  2. Penyerbukan terbuka  (Kasmogami), terjadi jika putik diserbki oleh serbuk sari dari bunga yang berbeda. Hal ini dapat terjadi jika putik dan serbuk sari masak setelah terjadinya anthesis (bunga mekar). Beberapa tipe penyerbukan terbuka yang mungkin terjadi : a). Geitonogamie : putik diserbki oleh serbuk sari dari bunga yang berbeda dalam pohon yang sama. b). Allogamie (silang) : putik diserbuki oleh serbuk sari dari tanaman lain yang sejenis c). Xenogamie (asing) : putik diserbuki oleh serbuk sari dari tanaman lain yang tidak sejenis.

Komentar

Postingan Populer